Rentang waktu yang memanggil
Membisu dalam indriawi
Namun membisikkan sinyal redup
Tak meluluhkan pikiran
Cakrawala
meringkus raga
Gumpalan
awan menyatu membentuk
Menyongsongkan
rekaman perjuangan tak bercahaya
Seakan
arwah pejuang mengadu pada awan yang
mengangkasa
Pikiran mencoba tak acuh
Menjauhkan bayang kekelaman
Mengangkat angin sejarah yang menanti
Baru kusadari hari sedang
melukiskan sosok-sosok pahlawan
Hari
itu kini berganti Hari Pahlawan
Cermin
cakrawala pun tersenyum
Raya
meniupkan terompet kemenangan
Mendendangkan
alunan penggairah
Membangkitkan jiwa muda yang
terkulai
Seperti merpati yang tersayat
Mendekat tuk membalut kerapuhan
Menyusun kembali ke dalam angin
kesejukan
Daun-daun
yang tak berjiwa
Terpandang
jatuh tanpa isyarat
Berharap tanah membentukkan jari
Tak membiarkan asri ternodai
Ku berharap api nasionalisme
Ku berharap kayu pun menjalar dalam hati
Sebagai bahan api tuk terus membara dalam darah mudaTuk memberikan titik senyum pada Bhinneka Tunggal Ika





0 komentar:
Post a Comment